Sabtu, 10 Januari 2009

SMPN 2 Pattallassang Jadi Sekolah Binaan Australia

Aibep Gowa- Pemerintah Kabupaten Gowa patut berbangga. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Pattallassang, Kecamatan Pattallassang, menjadi satu-satunya SMP di Sulsel yang akan menjadi sekolah “binaan” pemerintah Autralia. SMP N 2 Pattallassang akan menjalin kerja sama pendidikan dalam program Bridge Sister School AFC AUSAID. Program ini kerja sama pemerintah Indonesia dengan Australia yang dibiayai donatur dan bersifat hibah.

Sekolah lainnya seperti sekolah menengah atas (SMA) dari Kota Makassar, yakni SMA Negeri 17, SMA Kartika Chandra Kirana, SMA Negeri 2, SMA Negeri 5, SMA Kristen Rajawali, dan SMA Athirah.
Keberhasilan SMP 2 Pattallassang menjadi satu-satunya SMP yang memenuhi syarat patut diacungi jempol. Sekolah ini belum genap tiga tahun melakukan pembelajaran. Belum ada alumnus sekolah ini. Siswa angkatan pertama baru duduk di kelas sembilan.
“Baru tahun depan sekolah ini melakukan penamatan siswa angkatan pertamanya,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gowa, Idris Faisal Kadir, Selasa (4/11).
SMP tersebut, katanya, kemungkinan dipilih karena memiliki nilai historis dengan pemerintah Australia. Sekolah tersebut dibangun dengan bantuan pembiayaan pemerintah Australia.
Kerja Sama District communication AIBEP (Australia Indonesia Basic Education Programme), Drs. H.Syamsuddin, M.Pd mengatakan, bentuk kerja sama ini akan dibarengi dengan pengiriman guru untuk mengajar dan menimba ilmu di Negeri Kanguru tersebut.
“Akan dilakukan tes kompetensi guru yang setiap sekolah diwakili dua orang guru. Tujuan tes tersebut, agar guru bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris karena akan dibawa ke salah satu sekolah di Australia,” jelasnya.
Kedua guru yang diutus mengikuti tes masing-masing dan terpilih akan diberikan pembekalan budaya Australia dan budaya Sul sel.
Dari SMP N2 Pattallassang harus memaparkan budaya Sul sel dan Gowa-Makassar. Uniknya, mereka yang terpilih saat ini, tetap memiliki jam mengajar di sana dan juga tetap mengajar siswanya di SMP N 2 Pattallassang dengan sistem teleconference, kata Drs.H. Syamsuddin.
Pemerintah Australia, ungkapnya, hanya mengharapkan Pemerintah Kabupaten Gowa menyiapkan sarana untuk jaringan internet, dalam hal ini Based Tower Station. Biayanya sekitar Rp 40 juta. Sedangkan fasilitas lainnya disiapkan pemerintah Australia.
“Ini kesempatan besar karena hanya Gowa dan Makassar. Tahun depan kembali akan dilakukan pengiriman guru dan diharapkan semua guru di sana menginjak Autralia, jelasnya.
Guru yang lulus tes dijadwalkan telah berada di Australia pada bulan Maret tahun 2009 mendatang. Mereka akan berada di Australia selama kurang lebih tiga pekan.

Sumber: http://www.tribun-timur.com

1 komentar:

  1. luar bisa. tingkatkan, jika tak bisa setidaknya dipertahankan. :) tapi saya yakin pasti bisa.

    BalasHapus